Dalam ajaran Islam, qadar merupakan konsep fundamental yang menjelaskan tentang takdir dan kehendak Allah SWT. Istilah qadar berasal dari bahasa Arab yang berarti “mengukur, menentukan, atau memutuskan.” Dalam konteks agama, qadar merujuk pada ketetapan yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk setiap makhluk ciptaan-Nya, baik manusia maupun jin.
Konsep qadar telah menjadi bahan diskusi dan perdebatan teologis selama berabad-abad. Ada banyak pandangan dan interpretasi yang berbeda tentang qadar, namun secara umum, ajaran Islam menekankan bahwa qadar merupakan bagian tak terpisahkan dari keimanan kepada Allah SWT. Memahami qadar dengan benar sangat penting bagi umat Islam karena membantu membentuk pemahaman mereka tentang kehidupan, tanggung jawab, dan hubungan mereka dengan Allah SWT.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian qadar secara komprehensif, mengeksplorasi implikasinya dalam kehidupan manusia, dan mengatasi kesalahpahaman umum seputar konsep ini. Dengan demikian, kita berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan komprehensif tentang qadar dalam ajaran Islam.
Konsep qadar disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala sesuatu dengan qadar.”
(QS. Al-Qamar: 49)
Selain itu, dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Semua takdir telah ditulis dalam rahim lima puluh malam setelah pembuatan embrio.”
Berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa qadar merupakan ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak dan meliputi seluruh aspek kehidupan, baik besar maupun kecil. Qadar mencakup hal-hal seperti kelahiran, kematian, rezeki, jodoh, dan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
Dalam ajaran Islam, qadar dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Qadar mubram adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat pasti dan tidak dapat diubah oleh manusia. Jenis qadar ini meliputi hal-hal seperti kematian, hari kiamat, dan takdir yang telah ditentukan sejak awal penciptaan. Qadar mubram merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Qadar muallaq adalah ketetapan Allah SWT yang bersifat sementara dan dapat berubah sesuai dengan ikhtiar manusia. Jenis qadar ini mencakup hal-hal seperti rezeki, jodoh, dan segala sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh usaha dan doa manusia. Qadar muallaq memberikan ruang bagi manusia untuk berusaha dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Konsep qadar memiliki implikasi yang mendalam dalam kehidupan manusia. Di antaranya adalah:
Ada beberapa kesalahpahaman umum yang sering terjadi terkait konsep qadar, di antaranya adalah:
Kesalahpahaman ini tidak benar. Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Qadar muallaq memberikan ruang bagi manusia untuk memilih dan berusaha.
Kesalahpahaman ini juga tidak benar. Konsep qadar justru mendorong manusia untuk berusaha dan bertanggung jawab. Pemahaman bahwa segala sesuatu telah ditakdirkan tidak boleh dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
Kesalahpahaman ini tidak berdasar. Allah SWT adalah dzat yang Maha Adil. Adilnya Allah SWT tidak hanya dilihat dari sisi duniawi, tetapi juga dari sisi akhirat. Setiap manusia akan dihakimi dan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya.
| Aspek | Penjelasan |
|—|—|
| Pengertian | Ketetapan Allah SWT untuk semua makhluk ciptaan-Nya |
| Jenis | Qadar Mubram (takdir pasti) dan Qadar Muallaq (takdir sementara) |
| Implikasi | Membangun keyakinan, membentuk karakter tangguh, memperluas perspektif hidup, mendorong ketaatan dan ibadah, dan menghindarkan kesombongan dan keputusasaan |
| Kesalahpahaman | Menafikan kehendak bebas manusia, membuat manusia pasif, dan bertentangan dengan adilnya Allah SWT |
Pahamilah qadar dari sumber-sumber otentik, seperti Al-Qur’an dan hadis. Hindari kesalahpahaman umum dan fokus pada implikasi positif qadar.
Tidak. Qadar muallaq memberikan ruang bagi doa. Doa dapat mengubah qadar muallaq, tetapi tidak dapat mengubah qadar mubram.
Tidak. Qadar muallaq memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk berusaha dan berdoa. Manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Terimalah dengan ikhlas dan bersabar. Pahamilah bahwa kejadian buruk mungkin merupakan qadar mubram atau qadar muallaq yang dapat diubah dengan doa dan usaha.
Tidak. Konsep qadar justru memberikan makna pada hidup manusia. Qadar mubram mengingatkan manusia akan ketergantungan mereka pada Allah SWT, sedangkan qadar muallaq mendorong manusia untuk berusaha dan bertanggung jawab.
Pahamilah bahwa kedua konsep ini tidak bertentangan. Qadar muallaq memberikan ruang bagi kehendak bebas manusia, sementara qadar mubram mengingatkan manusia akan keterbatasan mereka.
Iya. Konsep qadar berlaku untuk semua makhluk ciptaan Allah SWT, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan jin.
Qadar muallaq dapat berubah sesuai dengan ikhtiar manusia. Qadar mubram, di sisi lain, bersifat pasti dan tidak dapat diubah.
Tidak. Fatalisme adalah keyakinan bahwa segala sesuatu telah ditentukan dan manusia tidak memiliki kendali atas hidup mereka. Qadar, sebaliknya, mengakui kehendak bebas manusia dalam batas-batas yang telah ditetapkan Allah SWT.
Terimalah qadar mubram dengan ikhlas, berusaha keras untuk qadar muallaq, dan serahkan segala urusan kepada Allah SWT.
Membangun iman, memperkuat tawakal, membentuk karakter tangguh, dan memberikan perspektif hidup yang lebih
Leave a Reply